Baca Juga
KoranHarain.Cf,
Indonesia – Petugas Imigrasi membubarkan pesta seks yang dilakukan
warga negara asing (WNA) asal Maroko di Puncak Bogor, Jawa Barat.
Beberapa wanita asal Maroko ketahuan melayani teman lelakinya dalam
kamar
Para
wanita adal Maroko tersebut diduga PSK yang dikenal dengan sebutan
Magribi. Keberadaan mereka di Puncak Bogor sudah lama tercium.
Keberadaan
para Magribi ini tidak terlepas dari kehadiran turis Arab Saudi dan
lokasi penampungan Imigran Timur Tengah di kawasan Puncak Bogor. Hal ini
pula yang menjadi ladang bisnis bagi para Magribi.
“Puncak
kan lokasi penampungan imigran. Selain itu menjadi tempat favorit turis
asal Arab Saudi,” ujar camat Cisarua, Bayu Ramawanto.
Bisnis
prositusi Magribi bahkan kian mengkilat sejak 2012. Namanya terus
mencuat menjadi bisnis prostitusi kelas premium di Puncak.
Pelanggannya
tidak sekadar pria Arab yang tengah berlibur saja. Sejumlah pria lokal
berduit pun menjadi pengguna jasa syahwat mereka.
Seiring
gencarnya razia oleh petugas Imigrasi, para Magribi kini lebih selektif
memilih calon pelanggan pria pribumi. Namun tetap pelanggan prioritas
adalah turis Arab Saudi.
Cara
pemesanannya pun berubah. Dulu, memesan Magribi bisa dilakukan di
salon-salon kecantikan yang ada di Puncak. Lalu beralih ke restoran
Arab.
Saat ini, cukup mengunakan aplikasi WhatsApp (WA). Syaratnya, ada transfer duit panjer alias down payment.
Kasi
Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas I Bogor, Arief S Toto mengatakan,
penggerebekan para WNA itu bermula saat petugas Kantor Imigrasi Kelas I
Bogor mendapat informasi adanya gerak-gerik mencurigakan dari wanita
asal Timur Tengah di sebuah vila, RT 01/02, Desa Tugu Utara, Kecamatan
Cisarua.
Petugas
lantas meluncur ke lokasi pada Jumat sekitar pukul 01.30 WIB. Benar
saja, di dua vila terpisah, petugas mendapati empat perempuan asal
Maroko, bersama pasangan masing-masing, serta ditemukan sejumlah kondom
bekas pakai.
Di
vila pertama yakni Vila Limo, petugas mengamankan Tara (29), imigran
asal Maroko yang bekerja sebagai PSK Timur Tengah alias Magribi.
Saat
itu, Tara sedang mendapat orderan dari AT, melayani syahwat dengan
bayaran Rp3 juta. “Saat kita ketuk pintu, mereka malah mematikan lampu,
kami dobrak pintunya,” ujar Arief.
Berikut ini video pesta seks WNA di Puncak Bogor yang dibubarkan petugas Imigrasi:




0 comments:
Post a Comment